Ada beberapa cara agar cengkeh berbuah lebat. Cengkeh tidak bisa ditanam di tempat yang sembarangan. Sering kali tanaman ini mati secara mendadak. Hal ini diakibatkan cuaca yang kurang mendukung, terlebih apabila umur cengkeh masih terlalu muda.
Kandungan yang baik banyak sekali terkandung pada sebiji cengkeh. Umumnya, untuk mengolah cengkeh banyak orang yang memakai mesin perontok cengkeh atau mesin giling cengkeh. Olahan dari cengkeh ini bisa berupa minuman, makanan, perasa, dan lain sebagainya.
Karena kandungannya yang baik, cengkeh tentu sangat menguntungkan tubuh kita semua ketika kita mengkonsumsinya. Tak sedikit juga orang yang memakai cengkeh sebagai obat alternatif atau obat herbal. Bisa juga cengkeh dibuat menjadi minyak atsiri atau minyak esensial. Aromanya yang harum dan khas membuat cengkeh cocok untuk diolah menjadi minyak tersebut.
Cara Merawat Cengkeh
Petani sering kali mengeluh karena panen cengkeh mereka gagal karena musimnya yang tak menentu. Akibat dari hal tersebut, panen cengkeh yang dibudidaya oleh mereka kurang memuaskan.
Agar hasil panen yang diperoleh memuaskan, petani memang perlu untuk mengetahui pengaruh iklim dan juga cuaca untuk tanaman cengkeh dan tempat budidayanya. Kebanyakan dari para petani hanya memperhatikan kondisi tanaman dan tanah budidayanya saja.
Sementara untuk iklim dan cuaca setempat kurang diperhatikan oleh para petani. Kekurangan ini yang sering kali membuat para petani gagal panen. Berikut ini cara merawat cengkeh agar berbuah lebat, antara lain :
1. Pengaruh Ketinggian Tempat dan Suhu
Cengkeh adalah tanaman yang hidup didaerah tropis yang membuatnya tahan panas dan tidaklah cocok untuk ditanam atau dibudidaya di daerah yang mempunyai iklim dingin. Di Indonesia, produksi cengkeh akan menurun apabila suhu di lingkungan sekitar mencapai di bawah 19 derajat celcius.
Tetapi, cengkeh akan berproduksi secara baik ketika ditanam atau dibudidaya di daerah yang lembab dan panas dengan curah hujan yang merata di sepanjang tahun dan juga musim kemarau yang cenderung pendek.
Di bulan yang kering, cengkeh memerlukan curah hujan kisaran 60 sampai 80 mm/bulan. Berdasarkan ketinggian lahan yang digunakan, cengkeh akan tumbuh secara baik di daerah yang dekat dengan permukaan laut.
Ketinggian yang paling ideal adalah kisaran 300 sampai 600 m dpl. Pada kisaran ketinggian tersebut, cengkeh akan tumbuh dengan baik tetapi produksinya kan kurang memuaskan. Berbeda ketika cengkeh ditanam pada ketinggian lebih dari 900 m dpl, cengkeh akan tumbuh dengan baik, begitu juga produksinya.
2. Pengaruh Hujan
Curah hujan yang turun secara terus menerus akan menurunkan suhu lingkungan. Jika suhu lingkungan bisa mencapai 19 derajat celcius ke bawah, tanaman cengkeh yang dibudidaya bisa membentuk bakal bunga.
Hal ini karena di kondisi ini, tunas bakal bunga melakukan perkembangan secara terus menerus menjadi bakal daun, yang menyebabkan gagal menjadi bunga cengkeh.
Keadaan ini juga bisa mendorong pertumbuhan tunas baru pada tandan bunga yang membuat mendesaknya pertumbuhan bakal bunga. Akibat dari hal tersebut, bakal bunga akan gagal menjadi bunga.
3. Angin Kencang
Musim kemarau yang berkelanjutan juga bisa menyebabkan kematian cengkeh, terlebih untuk tanaman cengkeh yang umurnya masih muda, yang sistem akarnya belum terbentuk secara sempurna.
Untuk tanaman dewasa masih bisa tertolong dengan melakukan penyiraman secara rutin pada pagi hari dan sore hari, namun jangan sampai terlalu basah agar tidak mengundang penyakit Gloesporium.
Pancaran sinar matahari juga sangatlah berpengaruh pada tanaman cengkeh. Agar cengkeh berbuah lebat, sebaiknya tanaman cengkeh yang masih muda diberi pancaran sinar matahari yang cukup. Selain air dan pancaran sinar matahari, angin juga berpengaruh untuk tanaman cengkeh.
Goncangan angin yang terlalu kuat bisa mematahkan ruas tanaman cengkeh yang masih muda dan mengakibatkan daun menjadi sobek karena pergesekan antar mereka.
