Mengenal ADHD pada Orang Dewasa

1 min read

Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah kondisi medis yang ditandai oleh masalah konsentrasi, hiperaktivitas, dan impulsivitas. Meskipun ADHD lebih sering dikaitkan dengan anak-anak, kondisi ini juga dapat muncul pada orang dewasa. Orang dewasa dengan ADHD mungkin mengalami masalah dengan konsentrasi dan fokus, yang dapat mempengaruhi kinerja di tempat kerja atau di sekolah. Mereka juga mungkin mengalami masalah dengan organisasi dan penyelesaian tugas, serta mengalami kesulitan dalam mengatur waktu dan menyelesaikan proyek.

Menurut laporan dari World Health Organization (WHO), jumlah anak-anak yang didiagnosis dengan ADHD di Amerika Serikat meningkat sebesar 42% antara 2003 dan 2011. Peningkatan ini juga terjadi di negara-negara lain seperti Kanada, Inggris, dan Australia. Di Indonesia, jumlah penderita ADHD juga meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan, jumlah anak yang didiagnosis dengan ADHD di Indonesia meningkat sebesar 20% dari tahun ke tahun.

Menurut ilmu Psikologi, ADHD pada orang dewasa dapat muncul dari masa kanak-kanak yang tidak diatasi dengan baik atau baru muncul pada masa dewasa. Orang dewasa dengan ADHD sering kali mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas sehari-hari, mengatur waktu, dan menjaga perhatian pada satu hal. Mereka juga sering mengalami masalah dalam hubungan sosial dan kerja.

Hiperaktivitas juga dapat muncul pada orang dewasa dengan ADHD, yang dapat ditandai dengan kesulitan duduk diam, mengalami kesulitan untuk berhenti bergerak, atau mengalami kesulitan untuk mengendalikan emosi. Impulsivitas juga dapat muncul, yang ditandai dengan tindakan yang dilakukan tanpa berpikir terlebih dahulu atau mengalami kesulitan dalam mengendalikan diri. Beberapa tanda dan gejala ADHD pada orang dewasa berdasarkan ilmu Psikologi meliputi:

  • Sulit untuk fokus pada satu hal
  • Sering lupa atau kehilangan barang
  • Mudah terdistraksi
  • Sering tidak selesai dengan tugas yang diberikan
  • Mudah marah atau cepat tersinggung
  • Sering mengalami masalah dalam hubungan sosial dan kerja

Menurut ilmu Psicoologi, ADHD merupakan kondisi neuropsikologis yang diakibatkan oleh perbedaan dalam struktur dan fungsi otak. Di samping itu,  faktor genetik berperan dalam risiko terkena ADHD. Penelitian menunjukkan bahwa risiko terkena ADHD lebih tinggi pada individu yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini. Namun, faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi risiko terkena ADHD, seperti kekurangan asupan gizi, riwayat kekerasan atau trauma, atau kondisi perinatal yang buruk. Namun, diagnosis ADHD pada orang dewasa dapat menjadi lebih sulit daripada pada anak-anak, karena gejala yang sama dapat muncul sebagai bagian dari kondisi medis lain atau masalah psikologis.

Untuk melakukan diagnosis ADHD pada orang dewasa, dokter atau psikolog harus melakukan pemeriksaan medis yang komprehensif. Beberapa tes yang digunakan untuk menegakkan diagnosis ADHD pada orang dewasa meliputi tes perhatian, tes hiperaktivitas, dan tes impulsivitas. Maka dari itu, peran psikologi dalam menangani kasus pasien ADHD sangat penting untuk membantu individu dengan kondisi ini untuk mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://renaultcapturcar.blogspot.com/ https://renaultcliocar.blogspot.com/ https://renaultkwidspecs.blogspot.com/ https://renaultmeganecar.blogspot.com/ https://renaultzoecar.blogspot.com/